09 Desember 2007

Takdirku

Kepalaku sudah terpenggal oleh takdir
Bahwa aku harus sendiri
Menikmati perjalanan waktu sendiri
Berkotbah di depan anak-anak sendiri

Apakah takdir itu kejam?
Tidak. Yang kejam adalah yang membuat aku jadi sendiri.
Memaksaku untuk berteman sepi tanpa dongeng-dongeng indah
Tanpa cerita-cerita yang membuatku gembira, sedih, galau, harap cemas.

Aku adalah orang yang paling layak untuk menghuni kegetiran
Merasakan detak detik jantung yang tak lagi beraturan
Menjalani lorong panjang, gelap, dingin
Kehangatan telah lama tergilas
Mendung kian hitam dan menebal

Tapi
Hidup harus tetap berjalan
Aku harus langkahkan kaki ini
Aku harus tapaki selangkah demi selangkah
Kalaupun kehangatan bisa hadir kembali
Kan kunikmati walau hanya di batas cakrawala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar