06 Juni 2008

ONTHEL-KU


Pada masa dulu alat transportasi yang banyak dimiliki orang adalah sepeda onthel atau sepeda kumbang, kadang orang menyebut sepeda angin, sepeda kayuh. kadang secara berkelakar ada juga yang menyebut sepeda dengan bahan bakar sepiring nasi plus segelas air teh hangat. Tetapi pada dasarnya ya tetap sepeda. Secara kebetulan ayah membeli sebuah sepeda dari seseorang yang saat itu butuh sekali duwit. Sebuah sepeda yang boleh dibilang kuno, dilihat dari umurnya mungkin sudah puluhan tahun. Dari kisahnya, sepeda ini pernah dipakai untuk mengangkut padi hasil panen, dari sawah menuju rumah, demikian juga ke pabrik selep. Dismaping dipakai sebagai alat transportasi sehari-hari. Tetapi semua itu tidak mengurangi kekokohan fisik sepeda itu. Pada akhirnya sepeda itu ada ditangan saya. Merupakan suatu kebanggaan bila mengayuh sepeda itu. Tidak sedikit mata yang sejenak menoleh untuk melihat, bahkan sudah beberapa kali ditawar tetapi tidak pernah saya lepaskan. Sering saya katakan sepeda ini tidak saya jual. Dipakai sendiri.

MINIMALIS



Minimalis yang tidak minim! What? Ya memang demikian. Gelaran pentas seni 2008 ini, anak-anak SMA Kemala Bhayangkari 1, yang bermarkas di Jalan A. Yani Surabaya menampilkan tema MINIMALIS, yaitu kepanjangan dari Media Inspirasi Seni Drama Musik Tari dan Lukis. Pada pentas seni tahun ini ada media baru yang ditampilkan untuk menambah kesan mewah dan mendukung penampilan dari artis-artis bhayangkari. Apa itu?
Screen. Yaitu semacam bioskop dengan ukuran cukup gedhe yang diletakkan sebagai background, melatarbelakangi penampilan artis yang lagi beraksi di atas panggung.