26 Mei 2010

42

Hariku pagi ini dibuka dengan sebuah puding warna coklat berhias dua lilin kecil warna kuning yang saat itu lagi menyala. Tidak ada yang istimewa, sedikit surprise. Aku diharuskan untuk meniup lilin dan diakhiri dengan kecupan di kedua pipiku, masing-masing dari istriku, windul dan mas udin. Ada yang hilang dan terus kembali lahi. Satu penghargaan yang tidak ada duanya. Satu pernyataan tulus yang jauh dari kedustaan. Selamat ulang tahun semoga bapak panjang umur. Ucapan si kecil membuyarkan lamunanku. Ya, itu tadi adalah pembukaan hari di ulang tahunku yang ke 42. Pada titik ini aku ternyata sudah tidak muda lagi. Dan keinginan sudah tidak muluk-muluk seperti dulu, cukup sederhana, yaitu membawa kedua anakku dalam dunianya, mematrikan keinginan mereka agar mereka bisa mencapai cita-citanya. Agar mereka kelak lebih baik dibanding dengan ayahnya.
Hari ini adalah moment yang penting untuk koreksi diri, perjalanan hidup yang sudah sekian puluh tahun, apa yang sudah aku lakukan? Apa yang sudah aku gapai? dan apa yang sudah aku wujudkan? Tentunya untuk esok aku harus mulai menata diri, mempunyai tujuan hidup yang jelas. Dan itu tidak bisa ditawar lagi.
Semoga!

19 Mei 2010

Aku Diam Saja

Memandangmu
adalah merobek jiwaku
Mendengarmu
adalah menangis piluku
Mengingatmu
adalah kelam batinku
Memujamu
adalah kesalahan dalam melangkah
Mengharapkanmu
adalah mimpi yang tak terbeli
.....
Aku diam saja

satu sampai dengan sepuluh

Satu
Aku hendak menulis apa ya?
Dua
Bingung!
Tiga
Aku tambah puyeng
Empat
Kulihat kiri kanan tampak sibuk sendiri-sendiri
Lima
Lima menit hanya beberapa larik saja
Enam
Bengong lagi
Tujuh
Bingung lagi
Delapan
!!!!!!!!!!!!!!
Sembilan
zzzzzzzzzzzzzzz!!
Sepuluh
Sepuluh menit hanya tulisan ini hasil karyaku

Bila besar nanti

Bila besar nanti
Aku ingin jadi guru, biar aku dapat infaq ilmu kepada murid-muridku
Bila besar nanti
Aku ingin jadi penyanyi, biar semua orang senang, gembira, sedikit lupa pada keterpurukannya
Bila besar nanti
Aku ingin menjadi pedagang. Akan aku beri discount, yang benar-benar discount
Bila besar nanti
Aku ingin jadi penerbang. Akan aku jaga wilayah negaraku, agar tidak diakui negara lain
Bila besar nanti aku ingin menjadi seorang suami. Yang mencintai istri dan anak-anakku. Dan tidak akan berpoligami
Bila besar nanti
Aku ingin jadi politikus
Bukan poli tikus (tikus yang berjumlah banyak) tapi benar-benar politkus, yang berusaha menggenggam kepentingan rakyat di tangan kanan
Bila besar nanti
Aku sama sekali tidak mau menjadi koruptor. kata mamaku, koruptor itu lebih jahat dibandingkan dengan pencuri. Koruptor itu sama sekali tidak punya nurani. Koruptor itu raja tega.

14 Mei 2010

FunBike Hari Jadi Kota Surabaya



Pada funbike kali ini, dalam memperingati hari jadi kota Surabaya, sedianya kelompok kami yang akan ikut cukup banyak, sekitar 16 orang, namun karena berbagai hal, yang ikut hanya beberapa orang saja. P.Darji, P.Bakti, P.Syamsi, Mas Norif, Mas Bandi, P.Mudhar, Mas Santo, dan Mas Muamar. Minggu, 9 Mei 2010, pukul 05.00 kami berangkat dari sekolah menuju ke balai kota. Sampai di sana sudah banyak peserta funbike dan peserta jalan sehat. Karena hari itu memang kegiatan funbike dijadikan satu dengan kegiatan jalan sehat. Kami tidak tahu kalau peserta funbike sudah berjalan. Sehingga kelompok kami termasuk kloter terakhir yang meninggalkan garis start. Perjalanan dimulai dari balai kota menuju tugu pahlawan, dilanjutkan menuju jalan kolombo, menembus kalianak. Di sini saya sempat memotret keunikan di kalianak. Sampai di terminal Osowilangun perjalananan belum separuh. Sampai dijalan menuju TPA Benowo, jalan sempat macet karena mobil sampah dari dinas kebersihan, mobil umum, dan peserta funbike yang jumlahnya ribuan memadati jalan yang lebarnya tidak lebih dari 3 meter. Tak ayal lagi banyak peserta yang mengumpat, ngrundel, dan mencacimaki kinerja panitia yang tidak siap dengan keadaan jalan yang seperti itu.


Keadaan tambah kacau karena jalan dipenuhi dengan lumpur, praktis peserta funbike hanya menuntun sepeda tertatih-tatih. Melewati jalan yang panjangnya tidak lebih dari 200 meter saja kita memerlukan waktu kurang lebih satu jam. Pemborosan waktu. Apalagi ketika melewati truk pengangkut sampah yang memang tidak bisa jalan, alamak bau tidak sedap terpaksa kita hirup bersama-sama. Setelah melewati itu, kita dihadapkan pada jalan yang aspalnya sudah mengelupas. Sampai di pos 1, yang seharusnya dipakai untuk beristirahat, ternyata tempatnya jauh dari nyaman. Sehingga jarang peserta yang beristirahat di pos ini. Saya, dan P.Darji sempat mampir di warung, karena sejak pagi belum sarapan. Saya hanya membawa bekal roti. Itu pun sudah habis. Di warung kebetulan ada dua menu, ayam dan bebek, saya dan P.Darji memilih bebek. Wah pilihan kali ini ternyata tepat, masakannya tidak mengecewakan, satu piring tandas, habis. Itu pun masih ditambah segelas teh hangat. Tenaga menjadi pulih kembali. Lagi enak-enak makan Mas Norif, Mas Bandi dan Mas Santo lewat. Mereka mampir menemani kami.
Perjalanan dilanjutkan menuju etape dua. Kelompok kami berkumpul kembali. Sehingga kami berangkat bersama-sama lagi. Perjalanan kali menuju ke daerah Citraland, jalannya cukup mengasyikan sempat menguras tenaga, yang memang sudah terkuras. Beberapa kali jalan menanjak. Dari Citraland dilanjutkan ke Pakuwon Mall yang berhimpitan langsung dengan kampus Unesa di Lidah Kulon. Setelah berbelok kiri bertemu jalan HR. Muhammad. Di jalan ini kami sekelompok mulai berpencar sendiri-sendiri. Tenaga tinggal satu dua dan tiga. Karena jam sudah menunjukkan pukul 11.00, kami berkesimpulan dibalai kota kupon sudah diundi, sehingga kami sepakat untuk langsung pulang ke rumah masing-masing.
Sebagai bahan evaluasi untuk panitia funbike :
1. Jalur funbike memang menantang bagi professional, tapi bagi peserta umum terlalu berat.
2. Panitia kurang jeli dalam memilih jalur funbike, terlihat dari pemilihan jalur yang sejalan dengan truk pengangkut sampah. Dan lagi jalan itu sempit.
3. Penempatan pos pemberhentian yang tidak tepat, dan tidak nyaman
4. Jumlah hadiah yang tidak memadai dibandingkan dengan panjang jalur yang harus dilalui
5. Panitia terburu meninggalkan pos yang menjadi tanggungjawabnya, sehingga ada beberapa kelompok salah jalan.
Walau banyak kekurangan, tapi tetap semangat funbike.

04 Mei 2010

Sherina - Cinta Pertama dan Terakhir


Beberapa waktu yang lalu saya mendengar lagu ini, tetapi saya tidak mengetahui judul dan penyanyinya. Dan kadang mendengar lagi. Saya sangat suka syair dan suara penyanyinya. Sempat saya tanyakan pada beberapa teman, juga tidak tahu. Sampai pagi ini, Winda menyalakan komputer dan terdengar lagu ini, lalu saya tanya, apa judul lagu ini dan siapa penyanyinya. Wah Bapak ndeso, saya tersenyum mendengar anak saya berkata demikian. Kemudian saya minta dia mengkopikan lagu tersebut di flasdisk saya. Sampai di kantor saya kopikan di laptop, dan saya dengarkan beberapa kali, sampai seorang teman sempat bertanya. Pak, mau konser ya? Saya jawab iya, nanti sore mau konser dihadapan keluarga, jadi harus dihafalkan.

Sebelumnya tak ada yang mampu
mengajakku untuk bertahan
di kala sedih

sebelumnya ku ikat hatiku
hanya untuk aku seorang
sekarang kau di sini hilang rasanya
semua bimbang tangis kesepian

reff:
kau buat aku bertanya
kau buat aku mencari
tentang rasa ini
aku tak mengerti
akankah sama jadinya
bila bukan kamu
lalu senyummu menyadarkanku
kau cinta pertama dan terakhirku

sebelumnya tak mudah bagiku
tertawa sendiri di kehidupan
yang kelam ini

sebelumnya rasanya tak perlu
membagi kisahku saat ada yang mengerti
sekarang kau di sini hilang rasanya
semua bimbang tangis kesepian

repeat reff

bila suatu saat kau harus pergi
jangan paksa aku tuk cari yang lebih baik
karena senyummu menyadarkanku
kaulah cinta pertama dan terakhirku

repeat reff



Berikut saya postingkan satu lagu dari Sherina sebagai sarana apresiasi musik, Lagu ini berjudul SIMFONI HITAM. Dalam album GEMINI, lagu ini dinyanyikan dalam 2 versi, yaitu band dan orkestra. Bagi yang senang nuansa klasik bisa mendengarkan versi orkestra. Cukup menarik, sangat kuat nuansa nada dari tarikan suara si pipit kecil ini.


Malam sunyi kuimpikanmu
Kulukiskan cita bersama
Namun s’lalu aku bertanya
Adakah aku di mimpimu

Di hatiku terukir namamu
Cinta rindu beradu satu
Namun s’lalu aku bertanya
Adakah aku di hatimu

Reff:
T’lah kunyanyikan alunan-alunan senduku
T’lah kubisikkan cerita-cerita gelapku
T’lah kuabaikan mimpi-mimpi dan ambisiku
Tapi mengapa ku takkan bisa sentuh hatimu

Bila saja kau di sisiku
‘Kan ku beri kau segalanya
Namun tak henti aku bertanya
Adakah aku di rindumu

Back to Reff

Tak bisakah kau sedikit saja dengar aku
Dengar simfoniku
Simfoni hanya untukmu….

Back to Reff

T’lah kuabaikan mimpi-mimpi dan ambisiku
Tapi mengapa ku takkan bisa sentuh hatimu

SEMANGAT BELAJAR



Pagi ini Tuhan telah menganugerahkan hujan cukup deras di sebagian kota Surabaya. Di kala sebagian penduduk masih malas dari tempat tidur, di kala sebagian dari mereka masih memanjakan rasa penat, kami sudah bangun sedari jam 4. Kedua anakku sudah mandi, berpakaian seragam sekolah, dan siap untuk sarapan pagi. Sambil belajar, mereka disuapi ibunya makan pagi. Hujan masih belum reda, masih ingin memanjakan kemalasan orang-orang yang memang malas. Hari ini kebetulan tidak ada jam mengajar pagi, saya berniat pergi ke kantor agak siang, ingin mengantar anak-anak ke sekolah. Sudah lama Winda minta diantar ke sekolah, tapi belum bisa saya kabulkan, karena kesibukan mengajar siswa kelas XII, apalagi menjelang Unas. Tepat pukul 06.30 saya mengantar Mas Kiky ke sekolah, karena masih hujan Mas Kiky hanya pakai sandal jepit, pakai jas hujan, dan saya bawakan handuk kecil untuk menyeka wajah kalau basah. Tas sekolah dimasukkan dalam tas kresek, dan pakai topi. Sedang saya memakai jas hujan juga. Sepanjang perjalanan yang hanya ditempuh 15 menit, perjalanan terasa jauh karena harus mengendarai motor ekstra hati-hati, karena hujan dan angin saling berebut ingin menjadi yang terkuat. Ada beberapa anak SD memakai payung, jalan pelan-pelan sambil menahan payung dari hembusan angin diantar oleh ibunya. Sesampai di sekolah sudah ramai, dan hujan juga masih belum reda. Terselip satu keharuan dan kebangaan, anak-anak mempunyai semangat yang tinggi untuk menimba ilmu. Lebih bangga lagi, ternyata masih banyak orang tua yang konsisten sebagai orang tua, mendukung semangat anak-anaknya untuk tetap mencari ilmu walau hujan yang demikian deras menguyur bumi.