09 Desember 2007

Ketika Aku Harus

Ketika aku harus menguak takdirku
Aku bersandar pada awan yang lembut
Aku renungkan tentang bintang-bintang
Tentang rembulan
Tentang kunang-kunang
Betapa indahnya gelap gulita

Ketika aku harus menhirup udara malam
Aku merasakan sentuhan dingin di lenganku
Badanku sedikit merinding
Aku menyibak cerita-cerita tentang cinta
Tentang kasih sayang
Tentang haru biru memperhatikan
Tentang keinginan untuk diperhatikan
Tentang gejolak batinku
Aku tersenyum bersama angin
Mendendangkan lagu-lagu tentang perawan
Mendeklamasikan puisi-puisi tentang wanita

Ketika aku harus terlelap dalam mimpi
Aku hadirkan sejuta fatamorgana
Keinginan untuk hidup semakin hidup
Dunia ini penuh warna-warni
Aku di dalamnya
Mematik cinta dan kunyalakan kembali
Senyumku adalah kehidupan yang penuh warna
Senyumku adalah nadi yang mengalirkan darah ke seluruh tubuhku
Senyumku menembus pilar-pilar kokoh
Menyeruak diantara kepastian yang menerawang
Mencari, mencuri, mengambil keping-keping kasih sayang
Kunikmati dengan alamku
Kubawa, kudekap, kuberi kehangatan yang nyata

Ketika aku harus menikmati rinai gerimis
Aku dibatas kenyataan
Aku harus berani melihat dengan mata hatiku
Memahat kepastian di batu cadas
Mengukir keinginan di kayu besi
Mataku nanar menerawang jauh

(Di batas ini , masih ada kelanjutannya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar