09 Desember 2007

Hujan

Dalam hening
Sentuhan jiwa melayang
Mengiringi malam yang kian pekat

Suara gemuruh tanda hujan
Membangkitkan imajiku untuk menikmati
Kubuka pintu, aku duduk
Gemericik hujan , merubah hening
Menjadi keriuhan
Satu, dua tetes air memercik mukaku
Aku hirup dalam-dalam, bau tanah yang masih perawan

Makin lama hujan kian deras
Tikus-tikus penghuni got berlari berlindung
Suara katak mulai memainkan simponi balada keheningan

Kupeluk lututku
Mataku tak pernah lepas dari tetes hujan
Kunikmati angin dingin yang mulai manja mencubit kulitku

Aku tersenyum
Andai bundaku masih ada
Aku biasa menemani
Aku akan bercerita tentang apa saja
Tentang keindahan pagi kemarin
Tentang pekerjaanku
Tentang nonik
Tentang mas kiky
Tentang adik windul
Tentang rumah
Tentang hutang-hutangku
Tentang masalah-masalahku
Tentang kesalahanku
tentangsekolahku
Ya semuanya
Dan , bunda akan selalu mendengarkan dengan senyum
Biasa aku pegang tangan bundaku
Aku rasakan bilur-bilur kulit yang sudah mulai uzur
Tangan itulah, memeberikan nuansa kasih tanpa pamrih
Tangan itulah yang bisa memberikan kehangatan tulus

Bunda,
Esok adalah jalinan cerita panjang
Kucoba hiasi dengan keping-keping kebajikan
Kucoba torehkan puisi-puisi cinta untukmu
Setiap kali aku cium sajadah, setiap kali pula aku lantunkan doa untukmu

Jalinan cerita yang lalu saat bersamamu
Adalah memori senyum, tawa, tangis, teriak, gembira, suka, duka, berbaur dalam pelukan kasih.
Saat ini masih terasa dalam haru biru.

Hujan masih hadir
Dingin masih menemaniku
Masih juga ada, dua ekor tikus lari menuju got.
Aku tengadah
Langit putih. Tak ada satu pun gemintang menghiasi cakrawala
Motor melaju di depanku. Pengendaranya basah kuyup

Masih kunikmati malam yang akan menyentuh pagi
Aku ingin tuntaskan rasa rinduku
Aku ingin bertasbih
Mendera batinku yang sampai detik ini masih terkenang.
Tetesan butir-butir air masih memercik
Gemericik masih memainkan melodi
Kusandarkan kepalaku
Kuhembuskan rasa galau menyibak rasa rinduku.

Bunda,

1 komentar:

  1. waduh bapak puisinya bagus juga ya. tentang bunda ya..
    sedih ya pak..
    jangan sedih dong ntar yang menghibur marett siapa???
    marett khan masih suka sedih juga kalau ke inget ndut

    BalasHapus