27 Februari 2009

Bila Aku

Bila aku marah
dengan seribu marah
dengan segenap kekuatan membongkah
dengan derap deru jantung berdegap
aku katakan diamput!!

Bila keadilan dimataku sudah tak ada
bila kegilaan sudah bercampur dengan sapi gila
bila tipu muslihat sudah menganak pinak
bila rekayasa sudah menggeliat
aku katakan diamput!!

Mengapa aku katakan diamput!
Sebab memang harus
Karena memang zamannya sudah diamput
orang-orangnya diamput
kelakuannya diamput
otaknya diamput
dan
aku sendiri juga diamput

26 Februari 2009

Beberapa hari ini ada pemandangan dan kebiasaan baru di rumah. Kedua anakku begitu rajin dan jarang sekali membantah perintah aku dan ibunya. Semenjak setiap hari aku privatkan mengaji, Alhamdulillah, Mas Kiky sudah semakin menurut dan rajin sholat. Setiap hendak tidur malam, dan bangun pagi setelah sholat Shubuh, kedua anakku menyempatkan diri untuk membaca Alquran. Kebetulan adik Winda mengajinya sudah sampai Alquran, sedang Mas Kiky masih Iqro enam, tetapi keduanya sudah aku belikan Alquran dengan harapan Mas Kiky juga senang membacanya. Alhamdulillah keinginan aku terkabul. Dalam kehidupan ini apa sih yang paling membahagiakan? Melihat anak bisa seperti ini saja merupakan kebahagiaan yang sulit untuk dituliskan dalam sebuah kalimat. Hati menjadi tentram, damai, sejuk. Apalagi bila berjamaah sholat Shubuh di pagi yang sejuk, sunyi, dingin, memberikan nuansa yang tak ternilai harganya. Ketika kedua anakku dan istriku menyentuh jemariku dan menciumnya, bagai air dingin tersiram dihatiku. Dingin, segar melunturkan kegetiran hidup, melarutkan rasa lelah yang berkepanjangan, yang setiap hari mendera tubuh. Rasa gundah lenyap seketika, berganti dengan senyum penuh kemenangan. Setiap masalah demi masalah, seakan ada jalan keluarnya. Semuanya serba menyenangkan.
Ya Allah, terimalah sujudku, terimalah keinginanku, terimalah pengorbananku. Hanya Engkau yang mampu memberi semua ini. Hanya Engkau yang bisa mengabulkan semua ini. Dan hanya Engkau yang mampu menciptakan suasana syahdu tak tertandingi. Lindungi aku ya Allah dari kepongahan batinku. Bentengi aku ya Allah dari kemungkaran batinku. Ingatkan aku ya Allah dengan selubung kasih sayangmu. Karena hanya Engkaulah yang sanggup mengabulkan permohonan ini.

Istighosah

Hari ini aku berangkat dari rumah lebih pagi dari biasanya. Ada acara doa bersama atau istighosa khusus kelas XII. Rangkaian kegiatan ini tidak hanya hari ini saja, masih ada beberapa kali lagi doa bersama. Cara mendekatkan diri pada Allah paling afdol, melepas rindu, menyampaikan keinginan agar apa yang menjadi hajat bersama dapat didengar dan dikabulkan oleh Allah. Bukti penyerahan diri paling dalam adalah rasa syukur dan keikhlasan menerima dengan disertai tawakal dan selalu berusaha sampai takdir menentukan. Sebagai manusia kita wajib berbuat yang demikian, berusaha dengan tak mengenal lelah, utnuk mencapai keridlaan Allah SWT.
Menjelang Ujian Nasional 2009, memang sekolah berusaha menyiapkan anak didiknya semaksimal yang diprogramkan, baik mulai dari belajar, bimbel, sampai dengan secara batiniah, agar apa yang kita inginkan bersama mencapai kelulusan 100%. Semoga anak didikku bisa LULUS 100%. Amin Ya Robbal Alamin ....

Asthaghfirullahul 'adhiim, Aku mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung.
Laa haula walaa quwwata illaa billaahil 'aliyyil 'adhiim, Tiada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung
Yaa hayyu yaa qoyyuum, birahmatika astaqhiitsu, Wahai dzat yang berdiri sendiri (tidak minta bantuan yang lain) dengan rahmatMu aku mohon pertolongan.
Laa ilaaha illa anta subhaa-naka innii kuntu minadh dhaali-miin, Tiada Tuhan melainkan Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk golongan orang aniaya

24 Februari 2009

Ku ingin

Ku ingin titipkan hati ini padamu
tolong simpan dengan rapat dalam pelukmu
berjanjilah untuk selalu mengingat
masa-masa merajut keindahan

Ku ingin titipkan rasa yang tak pernah padam ini
simpanlah dengan penuh kesyahduan
beri bingkai senyum menawan
arak menuju nikmat walau sesaat

Ku ingin titipkan janji ini padamu
belai dengan rasa kesabaran yang dalam
walau angin telah meniup, meniadakan
walau basah telah mendingin bekukan hatiku
aku ingin menikmati sejenak fatamorgana

11 Februari 2009

Kutikam Jiwaku

Ketika kata telah habis terucap. Ketika kegetiran lama mencambuk. Ketika waktu sudah tidak berpihak. Ketika makna tak lagi senada dengan kata. Ketika lagu sudah ditinggalkan denting gitar. Aku menunggu waktu dengan keterpurukan. Sinar yang ada telah lama redup. Sedang angin telah lama berubah menjadi kegersangan. Kucoba tegar,tapi pada akhirnya kutikam juga jiwaku. Angan telah hancur. Cita-cita kandas pada ujung karang. Angin mengalirkan arusnya entah kemana. Kodrat telah membelitku. Sedang cahaya silau memaksa membuka mataku. Seribu kunang-kunang membangunkan mimpiku.
Tiba di puncak kegalauan,kupersembahkan jiwa dan hatiku yang telah mengerak,penuh dengan lumut hijau tua,pada penguasa alam yang lebih mengerti.
Semoga dengan kerelaan, mahligai kenangan,lambat laun akan terkikis habis.
Mungkin ... ?

10 Februari 2009

Percaya Diri

Membangun rasa percaya diri adalah pekerjaan yang gampang-gampang susah. Mudah dilakukan apabila si subjek menyadari arti penting dari percaya diri, dan selanjutnya dengan penuh perjuangan mencoba untuk mewujudkannya. Setiap pekerjaan atau cita-cita pasti ada halangannya. Demikian pula ketika kita akan mewujudkan rasa percaya diri,pasti banyak rintangannya, terutama diri kita sendiri. Tetapi kalau semua pekerjaan atau cita-cita itu dilandasi dengan semangat 45, semangat yang pantang putus asa. Pada akhirnya rasa percaya diri bukan merupakan suatu impian atau imajinasi semata. Apa sih manfaatnya,kalau diri kita sudah berbaju percaya diri? Tentu banyak manfaat posistif yang bisa kita ambi. Antara lain(1) Kita tidak mudah terombang-ambing oleh orang lain. Dengan tegas kita menyatakan pendapat atau yang akan kita kerjakan. (2) Siap dengan segala resiko atas keputusan yang kita ambil.(3) Mampu memotivasi diri sendiri. (4) Mampu memberikan alternatif kepada orang lain atas argumen yang kita miliki. (5) Cepat mengambil keputusan yang didasari analisa berhasil atau tidak.

Memberi Sesuatu

Memberi sesuatu yang terindah dalam kehidupan ini, adalah suatu pekerjaan yang amat berat. Tidak semua orang mampu memberinya, termasuk diri saya. Pengembaraan di selasar waktu, menjelajah detik menuju menit, menit menuju jam, dan seterusnya penuh dengan sayatan, perih. Tapi kadang senyum indah tetap saya rasakan. Andai waktu bersahabat dan mampu saya undurkan. Ingin hal itu bisa terjadi. Akan saya nikmati perjalanan undur waktu itu. Akan kunikmati kembali masa-masa indah ketika kau masih mendampinginku. Akan saya nikmati halus lembut belaian tangan sudah penuh keriput. Akan saya rasakan perhatian yang lebih dibanding dengan perhatian dari yang lain. Tapi waktu tetap waktu. Dia mempunyai lintasan yang harus dilalui, dan lintasan itu hanya satu arah, menuju ke .... Kini penyesalan hanyalah pekerjaan yang sia-sia. Tidak ada guna. Tidak ada faedah. Mata hatiku hanya tinggal sebelah,nah inilah tempat saya mengadu, merajuk, bahkan perhatian penuh saya curahkan kepadanya. Moga ini perjalanan yang membahagiakan. Perjalanan yang menyenangkan.
Untukmu yang telah tiba di surga