26 Juni 2007

BELUM PERNAH KUBERI KEHANGATAN

Ada sesuatu yang mendera dalam jiwa
Menyeruak, menyobek mata hatiku
Membentur dinding keangkuhanku

Ingin kuberteriak
Tapi tak mampu
Ingin ku berkata
Rasa keluh menyekat tenggorokanku
Ingin kuberbisik
Suaraku tenggelam rasa salahku

Bunda …
Maafkan anakmu
Hari terkait hari aku membuatmu penat, kesal berkepanjangan
Malam berganti malam air matamu tak pernah tuntas
Kau tak pernah berkeluh kesah
Kau tak pernah berputus asa
Rasa pahit getir hanya berhenti dan menyesakkan dadamu

Bunda …
Hingga detik ini aku belum berarti
Tak ada sesuatu yang dapat kupersembahkan padamu
Belum pernah aku membuatmu tersenyum
Belum pernah binar matamu bercahaya

Bunda …
Maafkan segala salahku
Aku belum bisa mengganti air matamu
Aku belum bisa mengganti air susu yang telah kau berikan padaku

Aku belum bisa …
Aku belum dapat …
Aku belum mampu …
Aku belum sanggup …

Membahagiakanmu …………………….

Puisi ini kupersembahkan untuk ibuku tercinta (21 Maret 2005)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar