17 Februari 2010

Kelas Super ...

Ruang kelas tak pernah sepi
Ruang kelas selalu ramai
Deret depan, ngoceh sendiri-sendiri
Deret kedua, ada konser ngrumpi tentang guru yang jahat
Deret ketiga lebih seru. Beberapa cowok membicarakan kekalahan Persebaya. Teriak sana, teriak sini, sampai ludahnya muncrat mengenai muka temannya. Memberikan alibi dan menyalahkan pemain yang tak becus (padahal dia sendiri belum tentu bisa bermain sepak bola)
Deret keempat, tempat berkumpulnya makhluk nonaktif, hanya sesekali terdengar tawa geli, mengelitik rasa ingin tahu
Deret kelima, sunyi sekali. Mereka hanya saling tersenyum, dan sekali-sekali saling memperlihatkan giginya yang kuning keputih-putihan
Dan deret terakhir, lebih sunyi lagi. Sebab tempat ini paling strategis bagi yang dilanda asmara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar