08 Januari 2008

Cerita Sepotong Roti

Seorang anak kecil datang padaku
Sisa ingus masih menggantung di bawah hidungnya
Matanya kuyu kurang tidur
Tangannya hitam dekil penuh debu
Bertelanjang kaki
Kaos yang dikenakan sudah berubah warna
Dengan tangan menengadah, disorongkannya padaku
Sejenak aku tertegun
Menyaksikan pemandangan sore ini
Di tengah belantara kota yang penuh hiruk pikuk
Dan tak pernah tidur
Di antara merkuri yang telah terang benderang
Masih menyisakan seorang anak yang demikian
Seorang diri di antara hutan gedung
Seorang diri di bawah merkuri
Seorang diri di tengah rintik hujan
Seorang diri berselimut debu kotor

Aku ambil sepotong roti dari dalam tasku
Roti yang aku dapatkan dari tempat kerjaku
Yang sedianya aku bawa pulang untuk pipitku
Aku berikan sepotong roti itu
Tanpa mengucap, dia ambil
Dan berlalu begitu saja dari hadapanku

Sepotong roti telah mengantar senja ke peraduannya
Menabur mimpi, memimpikan cita esok hari
Senja ini telah diselesaikan dengan hanya sepotong roti
Entah senja esok hari ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar