25 Juli 2008

SAHABAT

Kehangatan Memelukku

Ketika angin bertanya kepadaku
Apakah kau masih mencintainya?
Kujawab, aku masih cinta

Ketika rasa cemas bertanya kepadaku
Apakah kau masih sayang kepadanya?
Kujawab, aku masih amat sayang

Ketika kecemburuan bertanya kepadaku
Apakah kau masih rindu kepadanya?
Kujawab, kerinduan selalu membelit waktuku

Ketika pucuk pinus bertanya kepadaku
Apakah kau masih ingat aliran sungai nan sejuk?
Kujawab, aku pernah merasakannya

Ketika senja merah bertanya kepadaku
Apakah kau masih ingat senyumnya?
Aku terdiam ...
Kehangatan hadir memelukku


Aku, Dia, Kita

Aku tak kuasa mengelak
Ketika badai menampar mukaku
Menyadarkan tentang hidup

Bahwa kebekuan akan terjadi
bila aku diam dan kau diam, sedang diantaranya adalah tanya yang tak mungkin ada jawabannya. Sebab, manusia hidup adalah mencoba memahami dan dipahami, mencoba mengerti dan dimengerti, mencoba memberi dan menerima, mencoba mengalah dan jangan angkuh kalau harus kalah yang tak mungkin membuatmu malu.
Bila bara sudah menyala, berusahalah agar tidak menjadi pijaran api. Bila rasa resah mulai menjalar berusahalah mengambil air kehidupan. Basuh, reguk dengan kesucian jiwa. Bila gundah membelenggu, cari belahan jiwa, raih, dekap dalam pelukan penuh kehangatan.


Tanya Seorang Sahabat

Apakah kamu bahagia?
Apakah kamu puas dengan pola kehidupanmu?
Apakah kamu sudah cukup dengan dua orang anak?
Apakah kamu sudah cukup dengan gaji seorang guru?
Apakah kamu sudah puas dengan satu orang istri?
Aku terdiam ...
Tersenyum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar