10 November 2007

Dukaku

Mengapa harus ada duka,
bila menimbulkan luka
Mengapa harus ada duka,
bila menimbulkan api membara
Mengapa harus ada duka,
bila menimbulkan hati kian merana
Mengapa harus ada duka,
bila harus meninggalkan mereka
Mengapa harus ada duka,
bila kehidupan seperti di neraka


Duka adalah serpihan luka yang menyelimuti diri, di dalamnya rasa sakit mengigit-gigit pelan dengan erangan yang membias di wajah.
Duka adalah rasa penyesalan, mengapa harus terjadi, mengapa harus diterima, mengapa harus merajam diri.
Duka adalah melihat jadi diri dengan arif. Sejenak berhenti bernafas untuk melihat, memutar kembali kejadian-kejadian yang telah lalu. Berusaha memahami, berusaha untuk menerima dengan ikhlas. Berusaha untuk tawakal. Bahwa memang duka pantas untuk kita terima.

Terima kasih.
Dukaku telah membawaku mengarungi selasar bianglala. Mengintip dari celah kecil sanubari yang telah sekian lama mengembara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar