02 Juli 2011

Drama Satu Babak tentang Kegoblokan Manusia

Sore itu aku mengantarkan Windul belajar musik. Sampai di jalan Ngagel, setelah jembatan sudah ada tanda tulat-tulit, bahwa perlintasan kereta api akan segera ditutup. Kuhentikan motorku tepat di depan papan perlintasan, sedang di depanku ada sepasang anak muda yang kebablasan, sehingga berada di seberang papan perlintasan tepat di depan rel. Dia dengan sabar dan sadar menunggu kereta lewat. Beberapa detik keadaan sunyi, semua pengendara asyik dengan pikirannya sendiri-sendiri. Kulihat penjaga perlintasan juga sedang santai mengepel teras rumah jaga. Tiba-tiba dari arah Timur, ada seorang bapak membonceng anak dan istrinya menyeberang rel. Semua pengendara lain terkesima, sedang dari arah Utara lampu kereta sudah tampak, terompet kereta api sudah terdengar meraung-raung. Bapak, anak dan istrinya jatuh tepat di rel. Penjaga perlintasan cepat-cepat menolong, dibantu seorang pemuda. beberapa detik kemudian kereta api melintas. Alhamdulillah si Bapak, anak dan istrinya selamat.
Itulah manusia
Itulah kita
Makhluk pintar tapi goblok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar