BELUM PERNAH KUBERI KEHANGATAN
Ada sesuatu yang mendera dalam jiwa
Menyeruak, menyobek mata hatiku
Membentur dinding keangkuhanku
Ingin kuberteriak
Tapi tak mampu
Ingin ku berkata
Rasa keluh menyekat tenggorokanku
Ingin kuberbisik
Suaraku tenggelam rasa salahku
Bunda …
Maafkan anakmu
Hari terkait hari aku membuatmu penat, kesal berkepanjangan
Malam berganti malam air matamu tak pernah tuntas
Kau tak pernah berkeluh kesah
Kau tak pernah berputus asa
Rasa pahit getir hanya berhenti dan menyesakkan dadamu
Bunda …
Hingga detik ini aku belum berarti
Tak ada sesuatu yang dapat kupersembahkan padamu
Belum pernah aku membuatmu tersenyum
Belum pernah binar matamu bercahaya
Bunda …
Maafkan segala salahku
Aku belum bisa mengganti air matamu
Aku belum bisa mengganti air susu yang telah kau berikan padaku
Aku belum bisa …
Aku belum dapat …
Aku belum mampu …
Aku belum sanggup …
Membahagiakanmu …………………….
Puisi ini kupersembahkan untuk ibuku tercinta (21 Maret 2005)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar