Berbalik, Kulalui Lagi
Merajuk menapaki satu jalan panjang
Membingkai dengan keinginan nyata
Satu tujuan, tapi jelas
Merindukan senyum merah, riang
Memendar bak merkuri di gelap
Kakiku adalah alat
Otakku adalah hasrat
Aku terharu di ujung senja
Mencoba mencari tahu
Lika-liku memahami fatamorgana
Tiap detak detik membuatku semakin tak mengerti
Apakah menyerah?
Tidak!
Bagiku, lembayung adalah taruhan jiwa
Menelisik pekat bersembunyi
Menyisir waktu berteman kumbang
Melakonkan kisah orang lain.
Keinginan untuk rindu sudah pasti
Kerinduan tak berujung
Bila terus kukejar
Aku tak akan pernah menemukan diriku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar