42
Hariku pagi ini dibuka dengan sebuah puding warna coklat berhias dua lilin kecil warna kuning yang saat itu lagi menyala. Tidak ada yang istimewa, sedikit surprise. Aku diharuskan untuk meniup lilin dan diakhiri dengan kecupan di kedua pipiku, masing-masing dari istriku, windul dan mas udin. Ada yang hilang dan terus kembali lahi. Satu penghargaan yang tidak ada duanya. Satu pernyataan tulus yang jauh dari kedustaan. Selamat ulang tahun semoga bapak panjang umur. Ucapan si kecil membuyarkan lamunanku. Ya, itu tadi adalah pembukaan hari di ulang tahunku yang ke 42. Pada titik ini aku ternyata sudah tidak muda lagi. Dan keinginan sudah tidak muluk-muluk seperti dulu, cukup sederhana, yaitu membawa kedua anakku dalam dunianya, mematrikan keinginan mereka agar mereka bisa mencapai cita-citanya. Agar mereka kelak lebih baik dibanding dengan ayahnya.
Hari ini adalah moment yang penting untuk koreksi diri, perjalanan hidup yang sudah sekian puluh tahun, apa yang sudah aku lakukan? Apa yang sudah aku gapai? dan apa yang sudah aku wujudkan? Tentunya untuk esok aku harus mulai menata diri, mempunyai tujuan hidup yang jelas. Dan itu tidak bisa ditawar lagi.
Semoga!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar