BEDUGUL-BALI
Seperti tahun 2007, tahun 2008 ini siswa kelas XII juga mengadakan rekreasi ke pulau Bali. Kebetulan saya ditunjuk untuk mendampingi mereka. Ada nuansa yang menyentuh dan tak pernah hilang ketika sudah menginjakkan kaki di tanah Dewata ini. Tradisi adat yang masih kental. Tempat sembahyang di setiap sudut halaman, dan upacara-upacara adat yang hampir setiap hari kita lihat di sana. Adalah keindahan alami yang tidak pernah kita dapatkan di daerah lain di Indonesia.
Kali ini saya tertarik dengan salah satu objek wisata yang kami kunjungi. Walaupun hampir setiap ke Bali selalu mampir ke tempat ini, yaitu Bedugul. Pada umumnya wisatawan yang datang ke Bali menyebut Bedugul untuk nama danau. Padahal Bedugul adalah nama daerah di desa Candikuning Kecamatan Tabanan Kabupaten Buleleng. Dari Denpasar jaraknya kurang lebih 25 km.. Berada di Bedugul bisa disamakan dengan daerah Puncak di Bogor. Di ketinggian 1250 m dpl, Bedugul menebar suhu berkisar 18-22 derajat Celcius. Lumayan dingin. Apalagi bila hujan disertai angin atau kabut mulai membelenggu daerah di sekita danau, dingin seperti menggigit kulit. Sangat nyaman untuk berlama-lama, apalagi hanya berdua. Kesan romantis bisa hadir manakala kita duduk di tepi danau atau berperahu, dan tiba-tiba kabut datang.
Hal menarik di Bedugul, yaitu hamparan danau Beratan dan pura Ulundanu yang berada di tengah danau. Konon Pura Ulundanu adalah tempat pemujaan untuk Dewi Danu dan Dewi Sri, sebagai dewi kemakmuran. Pura ini dibangun sekitar abad XVI. Untuk sampai ke pura ini, kita harus berdayung memakai perahu, atau kalau air lagi surut kita bisa berjalan kaki. Tidak jauh dari areal Pura Ulundanu terdapat bangunan masjid yang cukup megah. Hal ini menunjukkan bahwa di daerah Bedugul toleransi antar umat beragama sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.
Bagi wisatawan yang ingin memacu adrenalin, bisa mencoba beberapa sarana wisata di danau Beratan. Paralayang, banana boat, dan speedboat adalah pilihannya, sedangkan yang hanya ingin menikmati keindahan danau Beratan bisa menyewa perahu dayung bercadik. Tapi perlu diingat, karena cuaca di daerah Bedugul sering berubah dengan cepat, alangkah bijaksananya apabila berperahu tidak terlalu ke tengah danau, sebab kalau tiba-tiba hujan atau kabut mulai turun kita akan kesulitan menemukan tempat untuk bersandar perahu.
Anda ingin menikmati sensasi yang luar biasa, dan tak kan pernah terlupakan? Cobalah untuk menikmati paralayang, yaitu sarana wisata dimana kita memakai parasut, kemudian ditarik speedboat. Dari ketinggian kurang lebih 30 meter kita bisa menikmati keindahan danau Beratan. Sedangkan yang ingin menikmati dinginnya air danau, bisa mencoba banana boat. Setelah memakai rompi penyelamatan, kita siap naik perahu karet berbentuk pisang yang kemudian akan ditarik speedboat. Tentu saja kita akan basah kuyup. Oleh karena itu sebelum memutuskan naik banana boat siapkan pakaian pengganti.
Selamat datang di Bedugul!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar