06 Juni 2009

Belajar Berenang

Hari ini adalah hari yang keenam saya dan anak-anak belajar berenang. Ternyata kalau sudah berumur seperti ini disuruh belajar berenang susah juga. Mas Kiky yang sedari kemarin sangat antusias ternyata dia bisa membuktikan diri kalau bisa berenang. Pada hari keenam dia sudah bisa menguasahi gaya katak, yang meruapakan gaya dasar untuk belajar berenang. Sedang aku bolak-balik hanya bisa meluncur, tanpa bisa mengambil nafas kembali alias hanya menyelam. Ketika persediaan udara di paru-paru sudah habis, terpaksa deh harus berhenti. Wah Capek banget! Lain dengan Mas Kiky karena dia sudah bisa mengambil udara di perjalanan berenang maka dia berulang kali bisa menuntaskan berenang jarak 25 meter, yang merupakan lebar dari kolam renang di tempat kami belajar berenang.
Hari ini ada yang spesial, karena ayah saya akan mengajarkan bagaimana mengapung di atas air bisa dilakukan berjam-jam tanpa tenggelam. Wah menarik juga!. Dengan semangat 45 kami berlima sudah tiba di kolam renang pukul 07.30. Semua ingin melihat apakah perkataan eyangnya benar. Tiba di kolam renang saya, windul dan mas Kiky langsung jebur ke air, sedang Eyang belum, masih pemanasan dengan cara berlari-lari keliling kolam renang. Mas Kiky sudah tidak sabaran, sehingga dia memanggil Eyangnya. Tetapi sang Eyang hanya tersenyum dan tetap berlari keliling kolam. Banyak pandangan mata tertuju pada ayah saya, mungkin karena dia paling tua di kolam renang tersebut, kebetulan rambut ayah saya sudah ubanan semua. Setelah ayah masuk kolam langsung dia mempraktikkan diri, dengan cara tidur seperti di kasur, e.. ternyata benar, dia bisa mengapung. Benar-benar bisa mengapung di atas air. Posisi kepala tetap di atas air, sehingga dia selalu bernafas. Wah kalau bisa posisi seperti itu, walaupun 10 jam di atas air kita tidak akan capek, lha seperti orang tidur di atas kasur. Hebat! Hebat!! kataku. Kemudian dia juga memperagakan di kolam dengan kedalaman 4 meter, dan cara berenangnyapun juga unik, posisi kepala selalu di atas air, sehingga setiap saat selalu bisa menghirup udara. Satu lagi dia memperagakan bagaimana cara berenang dengan gaya tidur bukan gaya punggung. Dia dalam posisi tidur seperti mengapung tadi, kemudian dia menggerakkan kakinya seperti seekor katak, dan sedikit menggerakkan tangan. E, bisa juga, tetap posisi kepala di atas air. Hebat lagi!
Kata beliau kalau di kolam yang lebih dalam lebih enak lagi, karena daya dorong dari dalam air lebih kuat, sehingga kemungkinan besar kita akan terapung dengan sendirinya. Tiba waktunya mas Kiky mencoba mempraktikkan. Satu kali dua kali berhasil, pada percobaan berikutnya kadang tenggelam. Wah lain kali perlu dicoba lagi.
Untuk Windul, hari ini adalah hari pertama masuk kolam dengan ketinggian 2 meter. Masih ada rasa takut tenggelam, walaupun sudah saya bopong. Untungnya ada semangat untuk belajar berenang. Moga lain kali bisa lebih giat lagi